TikTok Investasikan $1.5 Miliar di GoTo Indonesia untuk Memperluas E-commerce di Asia Tenggara
Singkatnya
TikTok menginvestasikan $1.5 miliar di GoTo Indonesia untuk menjadi pemegang saham pengendali unit e-commerce di Asia Tenggara.
China Tiktok akan menginvestasikan $1.5 miliar dengan tujuan menjadi pemegang saham pengendali unit e-commerce di GoTo Indonesia, perusahaan induk Gojek dan Tokopedia, untuk menyediakan pendanaan masa depan yang dibutuhkan oleh bisnis tersebut.
Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan digabungkan di bawah entitas PT Tokopedia yang sudah ada, di mana TikTok akan mengambil alih saham pengendali. Entitas yang diperbesar akan mengoperasikan dan memelihara fitur belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia.
Transaksi ini diharapkan selesai pada kuartal pertama tahun 2024, dengan Tokopedia menerima surat promes senilai $1 miliar dari TikTok, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan GoTo Group untuk transaksi ini.
Menurut pengumuman tersebut, kemitraan ini akan dimulai dengan periode percontohan yang dilakukan melalui konsultasi erat dan pengawasan oleh regulator terkait.
Kampanye pertama adalah inisiatif Beli Lokal yang akan diluncurkan pada tanggal 12 Desember, bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) – sebuah program pemerintah yang dirancang untuk mengembangkan Indonesiaekonomi digital dengan mendukung UMKM lokal. Kampanye ini, yang akan tersedia di TikTok dan Tokopedia, akan mempromosikan berbagai merchant, dengan fokus kuat pada produk-produk Indonesia.
TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance Tiongkok, memiliki 124 juta pengguna di Asia Tenggara — dan langkah ini bertujuan untuk mengubah basis pengguna yang cukup besar ini menjadi sumber e-commerce pendapatan.
Menanggapi Larangan Belanja Online di Indonesia
Langkah ini menyusul penangguhan TikTok belanja online bisnis di negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara karena masalah peraturan.
Menanggapi larangan belanja online melalui platform media sosial di Indonesia pada bulan Oktober, yang dimaksudkan untuk melindungi pedagang kecil dan data pengguna, TikTok terpaksa menutup layanan e-commerce-nya, TikTok Shop. Awal tahun ini, TikTok Shop telah diluncurkan di pasar Indonesia untuk memanfaatkan basis penggunanya yang luas, menantang pertumbuhan penjual online seperti Shein dan Temu dari PDD Holdings, yang ekspansi pesatnya didorong oleh pemasaran viral di TikTok.
Pengumuman tersebut menyebabkan penurunan 8.3% pada saham GoTo, yang meliputi layanan ride-hailing, pengiriman, dan jasa keuangan.
Penurunan ini menyusul reli sebelumnya yang didorong oleh ekspektasi investor terhadap kolaborasi dengan TikTok. Berdasarkan kesepakatan yang diusulkan, TikTok akan mengakuisisi 75.01% saham di Tokopedia, platform e-commerce terbesar di Indonesia, senilai $840 juta. Selain itu, operasional TikTok Shop di Indonesia akan diintegrasikan ke dalam entitas Tokopedia yang diperluas.
Untuk memastikan bisnis PT Tokopedia terus beroperasi demi kepentingan terbaik ekonomi digital Indonesia, sebuah komite di bawah entitas yang lebih besar akan dibentuk untuk memfasilitasi transisi dan integrasi, yang diketuai oleh Patrick Walujo, CEO GoTo Group, dengan dukungan dari anggota kedua bisnis tersebut. .
Penolakan tanggung jawab
Sejalan dengan Percayai pedoman Proyek, harap dicatat bahwa informasi yang diberikan pada halaman ini tidak dimaksudkan untuk dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat hukum, pajak, investasi, keuangan, atau bentuk nasihat lainnya. Penting untuk hanya menginvestasikan jumlah yang mampu Anda tanggung kerugiannya dan mencari nasihat keuangan independen jika Anda ragu. Untuk informasi lebih lanjut, kami menyarankan untuk merujuk pada syarat dan ketentuan serta halaman bantuan dan dukungan yang disediakan oleh penerbit atau pengiklan. MetaversePost berkomitmen terhadap pelaporan yang akurat dan tidak memihak, namun kondisi pasar dapat berubah tanpa pemberitahuan.
Tentang Penulis
Kumar adalah Jurnalis Teknologi berpengalaman dengan spesialisasi dalam persimpangan dinamis AI/ML, teknologi pemasaran, dan bidang baru seperti kripto, blockchain, dan NFTS. Dengan pengalaman lebih dari 3 tahun di industri ini, Kumar telah memiliki rekam jejak yang terbukti dalam menyusun narasi yang menarik, melakukan wawancara yang mendalam, dan memberikan wawasan yang komprehensif. Keahlian Kumar terletak pada produksi konten berdampak tinggi, termasuk artikel, laporan, dan publikasi penelitian untuk platform industri terkemuka. Dengan keahlian unik yang menggabungkan pengetahuan teknis dan penyampaian cerita, Kumar unggul dalam mengkomunikasikan konsep teknologi yang kompleks kepada beragam audiens dengan cara yang jelas dan menarik.
lebih artikelKumar adalah Jurnalis Teknologi berpengalaman dengan spesialisasi dalam persimpangan dinamis AI/ML, teknologi pemasaran, dan bidang baru seperti kripto, blockchain, dan NFTS. Dengan pengalaman lebih dari 3 tahun di industri ini, Kumar telah memiliki rekam jejak yang terbukti dalam menyusun narasi yang menarik, melakukan wawancara yang mendalam, dan memberikan wawasan yang komprehensif. Keahlian Kumar terletak pada produksi konten berdampak tinggi, termasuk artikel, laporan, dan publikasi penelitian untuk platform industri terkemuka. Dengan keahlian unik yang menggabungkan pengetahuan teknis dan penyampaian cerita, Kumar unggul dalam mengkomunikasikan konsep teknologi yang kompleks kepada beragam audiens dengan cara yang jelas dan menarik.