Bisnis Metaverse perlu fokus pada kebutuhan konsumen, bukan pada apa yang dapat dilakukan oleh teknologi, kata Accenture
Singkatnya
Accenture merilis sebuah laporan tentang bagaimana metaverse mempengaruhi ekonomi konsumen.
Di tahun-tahun mendatang, lebih dari 70% konsumen berencana menggunakan metaverse untuk aktivitas non-game.
Metaverse adalah alat untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari bagi konsumen dan bisnis dan diharapkan menghasilkan $1 triliun peluang perdagangan pada tahun 2025. Perusahaan riset Accenture memiliki merilis sebuah laporan untuk CES 2023 tentang apa yang mendorong adopsi metaverse menuju arus utama dan apa yang sebenarnya diharapkan konsumen dari teknologi baru.
Accenture mensurvei 9,156 konsumen berusia di atas 18 tahun di seluruh Brasil, India, Jepang, China, Inggris Raya, dan Amerika Serikat dan menemukan bahwa lebih dari setengah (55%) responden ingin menjadi pengguna metaverse aktif.
Menurut penelitian, 59% orang sangat tertarik game metaverse, tetapi hanya 4% yang percaya bahwa metaverse terbatas pada aktivitas game.
Konsumen lebih suka melihat metaverse terintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari mereka, memfasilitasi cara mereka menyelesaikan tugas dan meningkatkan produktivitas mereka. Penelitian tersebut mengutip seorang pelanggan yang mengatakan: "Saya berharap metaverse dapat memecahkan cara kita melakukan tugas sehari-hari, seperti membayar tagihan, belajar cara memasak makanan, atau mengakses profesional kesehatan mental."
Konsumen mengutamakan fungsi daripada bentuk
Konsumen menginginkan akses ke solusi yang luas, sederhana, dan efektif yang membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari daripada mencari teknologi dan fitur rumit yang mungkin tidak berguna.
Responden memprioritaskan antarmuka yang mudah digunakan (70%) dan beragam aplikasi (69%), sementara sedikit lebih dari setengah (55%) menginginkan headset mencolok dan kemampuan untuk mempersonalisasi avatar di metaverse.
Di luar game, permintaan konsumen untuk solusi metaverse paling tinggi di media, diikuti oleh kebugaran, ritel, kesehatan, dan perjalanan.
Orang-orang juga menginginkan metaverse berguna dalam hal berhubungan dengan orang, mengakses layanan, menyelesaikan tugas sehari-hari, dan menghemat waktu.
Dalam kebugaran, mayoritas orang mengharapkan metaverse untuk meningkatkan latihan di rumah: 48% menginginkan latihan yang dipersonalisasi, 39% mencari instruksi yang intuitif dan menarik, dan 27% mencari kemampuan untuk melacak dan memantau kemajuan dengan mudah.
Untuk mengadopsi metaverse sebagai solusi kebugaran, pengguna memprioritaskan perlindungan data dan privasi (77%), keterjangkauan (77%), dan kemudahan penggunaan (75%).
Apa yang dapat dilakukan bisnis untuk melibatkan konsumen dalam metaverse?
Accenture mencantumkan tiga saran bagi bisnis untuk memastikan mereka konsumen terlibat dalam metaverse.
Pertama, perusahaan harus “terobsesi dengan konsumen” dan menerapkan strategi “suara pelanggan” (VoC) sejak awal. Kedua, perusahaan perlu memahami bahwa metaverse adalah perjalanan pembelajaran berkelanjutan dan bahwa mereka membentuk metaverse bersama dengan pelanggan mereka. Terakhir, Accenture menyarankan membangun untuk saat ini dan merencanakan masa depan. Sementara konsumen sudah mencari cara untuk mendapatkan keuntungan dari metaverse, bisnis perlu mengingat rencana pengembangan industri di masa depan.
Penolakan tanggung jawab
Sejalan dengan Percayai pedoman Proyek, harap dicatat bahwa informasi yang diberikan pada halaman ini tidak dimaksudkan untuk dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat hukum, pajak, investasi, keuangan, atau bentuk nasihat lainnya. Penting untuk hanya menginvestasikan jumlah yang mampu Anda tanggung kerugiannya dan mencari nasihat keuangan independen jika Anda ragu. Untuk informasi lebih lanjut, kami menyarankan untuk merujuk pada syarat dan ketentuan serta halaman bantuan dan dukungan yang disediakan oleh penerbit atau pengiklan. MetaversePost berkomitmen terhadap pelaporan yang akurat dan tidak memihak, namun kondisi pasar dapat berubah tanpa pemberitahuan.
Tentang Penulis
Agne adalah jurnalis yang meliput tren dan perkembangan terbaru di metaverse, AI, dan Web3 industri untuk Metaverse Post. Kecintaannya pada bercerita telah membawanya melakukan banyak wawancara dengan para ahli di bidang tersebut, selalu berusaha mengungkap cerita yang menarik dan memikat. Agne memegang gelar Sarjana Sastra dan memiliki latar belakang luas dalam menulis tentang berbagai topik termasuk perjalanan, seni, dan budaya. Dia juga menjadi sukarelawan sebagai editor di organisasi hak-hak hewan, di mana dia membantu meningkatkan kesadaran tentang masalah kesejahteraan hewan. Hubungi dia di [email dilindungi].
lebih artikelAgne adalah jurnalis yang meliput tren dan perkembangan terbaru di metaverse, AI, dan Web3 industri untuk Metaverse Post. Kecintaannya pada bercerita telah membawanya melakukan banyak wawancara dengan para ahli di bidang tersebut, selalu berusaha mengungkap cerita yang menarik dan memikat. Agne memegang gelar Sarjana Sastra dan memiliki latar belakang luas dalam menulis tentang berbagai topik termasuk perjalanan, seni, dan budaya. Dia juga menjadi sukarelawan sebagai editor di organisasi hak-hak hewan, di mana dia membantu meningkatkan kesadaran tentang masalah kesejahteraan hewan. Hubungi dia di [email dilindungi].